SELAMAT DATANG DIBLOG SAJAK HATI

Jumat, 02 November 2012

Keindahan Fantasi Cinta


Riuh... ramai... gaduh... dan penuh kegembiraan
Taman hati berwarna warni
Panggung rumah paru-paru berdiri kokoh
Kolam cinta mengalir indah keawan kasih
Badan terasa sejuk...
Segar tak terkirakan
Rumput selaput nadi bergoyang lembut
Di tiup angin cinta sejati
Burung camar jantung menukik pelan
Hinggap di pohon tulang iga putih
Matanya melihat kearah taman hati
Pandangannya terpesona oleh pemandangan cantik
Bidadari cinta dan pangeran kasih sayang
Bersenda gurau diangan yang tinggi 
Hati pun gembira...
Jiwa pun lega...
Ya Allah...
Abadikan keadaan ini
Agar menjadi pedoman
Bagi hati yang saling menyatu

Mentari sanubari tersenyum riang
Alam jiwa bergembira ria
Serentak...
Jiwa0jiwa riang berdansa di sekitar taman hati
Oooh...
Indahnya fantasi cinta



by

http://romantispeople.blogspot.com/2012/05/puisi-islam.html


Senin, 13 Agustus 2012

AYAHANDA

Aku tak mampu mengantar kepergianmu
Langit mendung turut berduka
Orang-orang riuh rendah becerita
Tentang segala amal kebaikanmu
Aku datang kepadamu, ayah
Semilir di bawah kamboja dan nisanmu
Aku menangis dan berdoa
Mengenang segala salah dan dosaku kepadamu
Kepergianmu seketika mendewasakan aku
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup
Untuk menjadi berguna bagi sesama
Kepergianmu mengajarku
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya
Hingga saat terakhir hayatmu
Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu
Hari ini aku menemuimu, ayah
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu
Bila datang saatnya nanti
Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu
Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya
Ayah,
Aku merindukanmu

Jumat, 03 Agustus 2012

DATANGLAH PENANTIAN

Apakah desah itu masih setia mengiring harimu?
Di antara debar jantung yang merindukanmu
Aku memilin seraut wajah yang menghantui malam-malamku
Kuingin engkau ada dalam keputusasaanku
Menantimu hingga kaki-kaki tak mampu lagi berjalan

Seandainya desah itu masih bisa kucium di sudut malam ini
Akan kukatakan pada awan hitam
Aku ingin menyapamu meski hanya lewat semilir angin
Tak kuasa sudah aku ingin rebah di lapang hatimu
Dan menangis di ujung matamu

DI UJUNG PAGI

Mengapa bahagia beranjak pergi?
Jauh kudekap, ditepis sunyi mencercap
Sementara, tak sedikit pun kakiku bergerak meninggalkan penantian yang kusekap
Di batas rindu, menyekat cinta dalam pedih yang meratap
Dengan apa lagi kugambarkan jujur dan tulusku?
Aku terbentur jawab yangg belum juga terungkap
Dijerat mimpi semu tanpa penghabisan yang merekat
Di ujung pagi, aku tercekat
Mendambamu, setiap saat

SELAMAT TINGGAL

Aku tak merasa kalah dalam penantian ini
Aku hanya merasa lelah yang teramat sangat
Setelah mengurung hatiku dalam cinta yang tak pernah terjawab
Aku seperti tertusuk duri yang tak pernah kusadari
seberapa dalam meninggalkan luka perih
Menikmati sakitnya sampai tak terasa lagi luka telah mengalirkan darah
Begitu dalamnya cinta menghunjam hingga tak bisa kubedakan lagi antara tangis & tawa
Keduanya telah menjadi satu dalam butiran hampa

Terbata dalam kata
Tertatih dalam jejaknya
Tersia-sia tanpa bahagia

Aku mungkin belum kalah, tapi yang pasti aku mulai kecewa
Membawa kakiku berjalan menjauh dari cintamu
Perlahan tapi pasti
Tertahan tapi tak punya daya untuk kembali

AKU PERGI

Setelah melintasi waktu bersimbah pesonamu
Kini semua terasa tiada
Makna yang terendap lama
Dan mendekam dalam gugusan matahari
Tak lagi bisa kuraba
Semua seperti kembali kosong

Harapanku akanmu,
Seperti menemui titik penghabisannya
Apa gerangan yang terjadi?
Tiba-tiba aku enggan mengumbar rinduku
Tiba-tiba aku ingin berhenti mencintaimu
Mungkinkah karena sikapmu yang makin lama tak lagi membiusku
Perlahan menghilang di balik dusta

Auramu yang makin pudar oleh sikap tak pasti
Angkuhmu melemahkanku
Bisumu menyurutkan langkahku
Aku lebih baik pergi…


Selasa, 31 Juli 2012

Sajak sepi ku untuk bidadari


aku tak terbiasa seperti ini
tanpa mu menemani sepi tak berujung
merangkai waktu berjalan
selang diselimuti kesunyian disini, dihatiku

hanya alunan angin berhembus

membawa ku terbang dalam khayal masa lalu
mendekap erat kegelisahan
menambah ku terpuruk akan kesendirian

adakah ruang disana, dihatimu?

menempatkan aku yang terdalam
memilikinya sepenuh harapan
dan meraih cinta disetiap detik mu

bangunkan aku dari lelap tangis

beri sedikit arti kehadiran ku disisi mu
yang penat memuja ayu mu
dibalik sudut ketakutan pecundang ini

peluk tubuh ku seperti aku ingin memelukmu

memberi serpihan tawa yang membuai
melamunkan ciuman mu yang begitu hangat
membelai ku dijelaga yang kau sebut CINTA

Selasa, 26 Juni 2012

EMBUN YANG JATUH TANPA RAGU

Hampa bicara Tangan mengembara Melukis tubuh dikanvas siang yang membisu disudut kamar Aku suka cara semesta Menyejukan pagi kita.Dimata kamu kulihat kuntum Dimataku mentari terbangun Kita saling memeluk senyum Angin berhembus,bunga berayun Dari kelopaknya sebutir embun jatuh Tak terdengar ia mengeluh Seperti embun jatuh ke bumi tanpa bilang aduh Begtulah aku dan cintaku tanpa ragu-ragu

Kamis, 02 Februari 2012

AIR MATA BERSAMPUL RINDU

Memandang mu hujan berhenti Meletakkan sunyi di bibir mu Ditempat setangkai senyum menyembunyikan kuntum.. Kilau dimata mu pastilah bukan embun bukan pula tetes hujan Sebab cahanya terlalu indah.. Barangkali itu air mata bersampul rindu Yang selalu diteduh tatapan mu...